menyediakan informasi unik,menarik tentang segala sesuatu yang ada di sekeliling kita

VIDEO: Mahasiswi Binus Ditemukan Tewas

http://media.vivanews.com/thumbs2/2008/10/21/56374_foto_ilustrasi_pembunuhan___gold_edition_300_225.jpg
VIVAnews - Teka-teki hilangnya mahasiswi Bina Nusantara, Livia Pavita Sulistio usai sidang skripsi di kampus akhirnya terkuak sudah. Namun saat ditemukan kondisi dia sudah tewas secara mengenaskan bahkan membusuk di selokan di Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang, Banten.
Jenazah gadis 21 tahun itu ditemukan pada Minggu petang 21 Agustus 2011 oleh seorang penggembala sapi. "Kondisi mayat sudah bengkak dan tidak dikenali karena wajahnya gosong dan rusak," kata Juru bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Baharudin Djafar.

Djafar mengatakan, orang tua korban telah memastikan identitas jenazah itu di Rumah Sakit Umum Daerah Tangerang, dini hari kemarin. Keluarga mengenali jenazah Livia dari kalung berliontin Dewi Quan Im yang dikenakan.
Ibunda Livia, kata Baharudin, yakin Livia mengenakan kalung yang sama saat hilang. Selain kalung, ciri lainnya yaitu kemeja warna putih dan rok hitam yang dikenakan Livia sebelum hilang. Namun untuk memastikan apakah jenazah itu Livia atau bukan, perlu dilakukan tes DNA. Lihat videonya di tautan ini

Semula polisi ingin melakukan otopsi dan tes DNA, akan tetapi tetapi, menurut salah satu petugas RSUD Tangerang, keluarga Livia menolak. Dia menduga keluarga cukup yakin kalau jenazah itu benar Livia. Ayah korban sudah datang untuk melihat. Kendati begitu, hingga saat ini jenazah belum diambil dari RS.

Menurut Kasat Reskim Polres Kota Tangerang, Banten, Komisaris Shinto Silitonga, berdasarkan hasil autopsi, korban tewas karena dicekik. "Untuk sementara tidak didapatkan tanda-tanda kekerasan pada tubuhnya. Tapi ditemukan ada tanda-tanda bekas tekanan dibagian leher," ujarnya.

Ayah Livia Herman memang langsung pergi ke RSUD Tangerang setelah mendengar berita tentang penemuan mayat di Cisauk. Sedangkan ibunya, Yusni Chandra langsung jatuh sakit begitu mendengar bahwa jenazah mempunyai ciri-ciri sama dengan Livia, anak semata wayangnya.

Sejak mengunjungi kos Livia di Rawasari, Jakarta Barat, Rabu pekan lalu, Yusni mulai dilanda kebingungan tentang nasib anaknya. Bermaksud akan memberikan ucapan selamat atas selesainya ujian Livia, dia justru mendapati kos dalam keadaan kosong. Di kamar terlihat beberapa baju yang tertata rapi.

Sebelumnya Livia telah dilaporkan hilang sejak 16 Agustus 2011 lalu ke Kepolisian Sektor Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Livia adalah mahasiswi jurusan Sastra Mandarin angkatan 2007. Terakhir kali ia pergi ke kampus di kawasan Kemanggisan, Jakarta Barat untuk mengikuti ujian skripsi. Namun sejak itu, tidak lagi ada kabar beritanya hingga si penggembala sapi melaporkan temuan mayat ke Kepolisian Sektor Cisauk. (umi)