menyediakan informasi unik,menarik tentang segala sesuatu yang ada di sekeliling kita

Apakah Wanita Pernah Mengalami Ejakulasi

                                                   
Apakah wanita mengalami ejakulasi
Apakah wanita mengalami ejakulasi

Sebuah penelitian menyebutkan jika wanita juga mengalami ejakulasi, sekalipun mereka tak menyadarinya. Cairan yang dikeluarkan Miss V bukan urine itu merupakan cairan alkaline yang disimpan oleh kelenjar para uretrha. Kelenjar para uretrha menghasilkan enzim prostatic ACID phphatase (PAP) dan glukosa (gula), zat yang banyak ditemui saat wanita mengalami ejakulasi dibandingkan cairan urine.

Cairan yang keluar dari kelenjar para uretrha dikeluarkan saat mengalami orgasme sebagai hasil kontraksi otot panggul. Perangsangan pada g-spot atau kelenjar para uretrha tak dibutuhkan untuk menghasilkan ini karena hal tersebut bisa terjadi tanpa orgasme, kelenjar-kelenjar ini akan dipenuhi dengan cairan dan akhirnya akan merambat keluar.

Urine atau ejakulasi?

Dalam beberapa hal, semua cairan yang dikeluarkan dari uretra wanita merupakan ejakulasi. Dalam hal lain cairan tersebut mungkin merupakan campuran ejakulasi dan urine, atau hanya urine saja.

Penelitian yang dilakukan sering memberikan hasil yang bertentangan, ada penelitian yang meyimpulkan hal itu hanyalah ejakulasi atau itu urine dengan sedikit ejakulasi.

Hal ini jelas dalam pikiran meskipun tidak semua wanita menghasilkan cairan alkaline dalam jumlah yang sedikit itu akan menembus keluar atau dikeluarkan dan dicampur dengan keringat cairan atau minyak vagina.

Tak ada yang akurat untuk menentukan apakah seorang wanita sengaja mengeluarkan urine atau berejakulasi pada saat orgasme? Semua cairan ini ada pada tubuh meskipun uretra masih menjadi sumber yang sama untuk semua cairan.

Berapa banyak cairan yang dikeluarkan?

Jumlah cairan yang dikeluarkan oleh kelenjar parauretrhal berubah-ubah dari pasangan mengeluarkan hampir 2 gelas; 15 ons (444 ml). Cairan sebanyak 2 gelas, sebanyak itukah? Kelenjar paraurethral glands yang mengelilingi urethra dalam area sekitar setengah inci (1,25 cm) untuk diameter dan 1,5 inci (3,8 cm) untuk panjangnya. Dalam area yang berukuran seperti ini ketika diisi dengan air dapat mencapai 0.163 ons (4,8 ml). Sekalipun kelenjar membesar untuk mengisi area 1 inci (2,5 cm) untuk diameter dan 2 inci (5 cm) untuk panjang mereka masih hanya dapat menahan 0,87 ons (26 ml).

Jika kelenjar parauretrhal dapat menyimpan kurang dari 1 ons cairan, so dari mana cairan 14 ons yang lain? Bayangkan kelenjar ini selanjutnya memproduksi cairan selama wanita ini terangsang atau gairah seksualnya bangkit dan hasilnya wanita dapat menghasilkan cairan lebih dari 1 ons pada setiap ejakulasi atau selanjutnya setiap pengeluaran cairan terjadi.

Sebuah studi mendapatkan wanita bisa menghasilkan 30 sampai 50 cc (207 sampai 444 ml), untuk menghasilkan cairan yang banyak ini kelenjar perlu diisi dan kosong sesekali atau lebih per detik. Ini berarti kelenjar paraurethral akan menghasilkan 3 sampai 5 cc (6.9 sampai 8.9 ml) rata-rata perdetik.
Jika kelenjar paraurethral mempunyai kemampuan untuk mengisi dan mengosongkan dengan kecepatan tinggi, itu akan menjelaskan volume cairan yang diukur oleh beberapa peneliti, artinya semakim lama orgamse berakhir, dia akan berejakulasi seperti yang sering terjadi