Jakarta - Livia Pavita Soelistio, mahasiswi Bina Nusantara (Binus) yang tewas dibunuh memang bukan gadis yang aktif di kegiatan kampus. Namun perempuan berusia 21 tahun itu cukup pintar di kampusnya.
Seorang pengajar di Binus, Besar, mengatakan, Livia tidak terlalu menonjol di pergaulan para mahasiswa. Namun nilai akademik Livia boleh dibilang sangat baik.
"Dia bukan tipe mahasiswi yang aktif, setahu saya tidak mengelompok juga, biasa saja. Tapi dia cukup pintar. IP semester kemarin 3,67," kata Besar di Rumah Duka Jabar Agung, Jalan Tubagus Angke, Jakarta Barat, Selasa (23/8/2011).
Meski begitu Binus tetap merasa kehilangan atas tewasnya Livia. Karena itu, pihak kampus akan memfasilitasi kegiatan doa bersama yang akan diadakan oleh mahasiswa.
"Mungkin nanti teman-temannya yang mengadakan doa bersama. Nanti kita fasilitasi. Biasanya kan memang dilakuan mahasiswa. Mungkin kali ini dari komunitas mahasiwa Budhis," katanya.
Livia dilaporkan hilang oleh keluarganya sejak 16 Agustus lalu. Komunikasi
terakhir dengan ibundanya, Livia mengabarkan telah lulus ujian skripsi di kampusnya. Ibunya sempat mengatakan akan menjemput Livia di kosnya di daerah Rawasari, Jakarta, pada 17 Agustus.
Namun saat ibunya tiba di kos tersebut, kamar Livia ternyata kosong. Livia tidak ditemui di kosnya. Dengan kunci duplikat, ibunya masuk ke kamar tersebut dan mendapati kamar Livia masih tertata rapi dan tak ada pesan apa pun.
Hingga akhirnya keluarga menerima kabar tentang adanya jenazah perempuan yang memiliki ciri-ciri seperti Livia, yaitu mengenakan kemeja putih dan rok
pendek hitam. Dari kalung dan giwang yang masih melekat di jenazah tersebut, akhirnya keluarga yakin bahwa itu memang Livia. Polisi masih mendalami kasus pembunuhan gadis itu. Diduga, gadis berusia 21 tahun itu tewas karena dibekap. Ada dugaan juga, Livia diperkosa karena celananya melorot. Sejumlah saksi terus diperiksa untuk memburu pelakunya.
detiknews.com/read/2011/08/23/163254/1709426/10/livia-tak-aktif-di-kampus-tapi-mahasiswi-pintar?9911012