menyediakan informasi unik,menarik tentang segala sesuatu yang ada di sekeliling kita

KWA SRIWIJAYA

Berawal Dari Satu

Akhirnya…setelah mengalami banyak kerumitan dalam pelaksanaan tekhnisnya, KWA SRIWIJAYA terbentuk dengan diiringi doa dan harapan dari sedulur-sedulur semua. Terlebih bagi Lima Sekawan ( Ki Kertapati, Mas Rio, Ki Wong-wongan, Muhammad69 dan Pangeran Sukemilung )…acara pembentukan struktur pengurus KWA Sriwijaya ini adalah final dari rintisan panjang yang sudah kami lalui. Dimulai dari pendataan anggota yang ada di SUMBAGSEL , rapat intern yang alotnya kadang menyamai sidang Dewan Perwakilan Rakyat. Terkadang saya berpikir kenapa bisa alot begini ?? Lha wong yang dibentuk cuma organisasi social yang ga akan mendatangkan duit, tapi biarlah…disinilah seninya demokrasi. Permainan pikiran, niat dan kepentingan. Asal Misi dan Visi tetap berpegang pada pandangan yang sama…kita anggap sajalah bahwa itu adalah Latihan Pendewasaan untuk ber demokrasi.

Rintisan ini dimulai dari kedatangan Ki Kertapati kerumah saya bersama Mas Rio dan Ki Wong-wongan. Dimana malam sebelumnya sudah lebih dulu absen Muhammad69. Niat yang disampaikan Cuma satu : Pembentukan KWA Sumsel dan sekitarnya.Semangat peseduluran yang murni dan tulus terpancar kuat didalam niat mereka.Saya hanya meng Amin kan saja niat itu dan berjanji akan menjadi bagian dari mereka.Setelah informasi ini disebarkan melalui Blog, kami mendapatkan respon yang cukup lumayan. Satu persatu kami pun mengenal mereka, walaupun masih terbatas via phone.Menariknya disini adalah peran seseorang dibelakang semua kegiatan ini. Seseorang yang kami anggap sesepuh karena dari beliaulah rancangan pembentukan KWA Sumsel ini dimulai.
VOTE FOR Gus Kamajai

Ki Kertapati menceritakan pada saya, bahwa beliau intens berhubungan dengan Gus Kumajai. Apalagi menurutnya dari informasi yang diterima Ki Kertapati dari beliau sendiri, bahwa Gus Kumajai ini adalah Perwakilan Kampus Wong Alus untuk area Sumatera dan Andalas. Yang notabene adalah bagian dari para Sesepuh itu sendiri. Rapat awal yang alot itupun saya menyempatkan diri untuk sms beliau, seperti yang sudah diperkirakan beliau meminta agar KWA Sumsel mencari sesepuh untuk duduk bersama beliau di kesepuhan pusat. Hanya saja…palembang Darussalam berbeda kultur dan budaya dengan Negeri Jawa Dwipa. Disini para sesepuh baik itu Ulama, Pendekar, Jurai ataupun Pasirah lebih banyak “ MASTUR “ atau menyembunyikan diri. Tantangan itu mulai memecut pikiran kami, sayangnya sampai Hari –H- nya tidak juga nampak sesepuh yang di harapkan…

Kedatangan Gus Jai ( Panjangnya : Gus Kumajai ) kami sambut dengan baik. Wajarlah…siapa yang tidak bangga bisa didatangi Sesepuh. Apalagi sebelumnya kami sudah dikunjungi oleh Ki Sabdo Sejati dan Ki Mbah Abdul Jabbar. Terima kasih kami sampaikan kepada beliau, atas saran dan dukungan beliaulah wacana KWA Sriwijaya akhirnya terwujut.

Awal kontak dengan beliau dimulai Bulan Haji tahun kemarin via Facebook dan beliau sempat menanyakan beberapa tempat ziarah yang ada di kota Palembang. Setelah itu tidak terjadi lagi kontak via FB. Kira-kira 2 bulan kemudian terjadi lagi kontak dengan beliau karena beliau mengirim pesan bahwa saat itu beliau berada di palembang dan berlanjut dengan hubungan via telpon.Saat itu beliau sempat menanyakan siapa saja sesepuh KWA palembang yang dapat dihubungi. Setelah tidak terjadi lagi kontak baik via FB maupun telpon.
Kira-kira dua bulan kemudian terjadi lagi hub via FB di grup kwa dan itu terus berlanjut sampai beliau mengatakan “ saya mendapat amanah dari Ki Wongalus untuk mengkoordinasi KWA yang ada dipulau sumatera dan beliau meminta saya untuk mengumpulkan teman-teman kwa yang ada di palembang dan sekitarnya agar segera urun rembuk untuk membentuk KWA cab. Palembang “ serta beliau berjanji untuk
datang bila tiba saatnya nanti.

WELCOME TO THE PALEMBANG, City of Prayers
Tanggal 5/2/2011…kami berjumpa dengan beliau untuk yang pertama kali. Beliau berdomisili di Bogor dan sempat singgah di Jakarta sebelum terbang ke Palembang. Aslinya bernama Raden Kamajaya SE, dalam kesehariannya dipanggil Gus Jai. Sosoknya tinggi besar, gondrong, gagah dan ganteng. Sepertinya lebih cocok jadi bintang sinetron dari pada jadi sesepuh…hehehehe !! Apalagi dari informasi yang kami dapat, beliau menyampaikan ada amanat dari Ki Wong Alus lalu diteruskan oleh Gus Jai untuk KWA Sriwijaya agar mengkoordinir anggota KWA yang berada diwilayah Sumatera dan Andalas. Dan beliau mengatakan bertemu dengan mas Wawan Sleman waktu gathering di Parangkusumo. Hal senada disampaikan oleh Mas Wawan Sleman via SMS dengan Gus Jai apa-apa yang sebaiknya dilakukan oleh KWA Sriwijaya. Mas Wawan Sleman sendiri dalam hal ini mendapatkan masukan dari Ki Wong Alus. Yang mana informasi itu disampaikan oleh Gus Jai untuk KWA Sriwijaya. Selama keberadaan beliau di Palembang, Team KWA Sriwijaya banyak mendapat masukan. Hal ini membuat teman-teman menjadi semakin bersemangat. Apalagi diperkuat dengan niat Gus Jai untuk berdomisili di Palembang.Sebagai komitmennya Team KWA Sriwijaya membantu niat beliau itu dengan membuatkan Surat keterangan domisili / KTP setempat.
Ada penyesalan dihati kami…selama keberadaan beliau disini, kami tidak bisa memberikan fasilitas ( transportasi ) yang memadai kepada beliau. Untuk itu kami meminta maaf yang sebesarnya, Insya Allah dilain waktu kekurangan ini akan kami perbaiki.

Rasanya cukup sekian kisah dari Team KWA Sriwijaya ini. Kami mohon agar para sesepuh KWA tetap memberikan dukungan-baik moral maupun spiritual agar keberadaan KWA Sriwijaya dapat memberikan manfaat yang sebesarnya kepada sedulur semua.
Wabillahit-taufiq wal hidayah. Wassalammu’alaikum wr,wb.
TEAM KWA SRWIJAYA.