menyediakan informasi unik,menarik tentang segala sesuatu yang ada di sekeliling kita

Arti Desahan Pria di Ranjang dari Berbagai Karakter




Selain lidah, sesuatu yang penting keluar dari mulut si  dia ialah suara saat beraksi di atas ranjang. Yuk, ketahui arti desahan dan keluhan pasangan, melalui artikel berikut!


Untuk mengetahui lebih jauh desahan dan keluhan pasangan saat bercinta, pemaparan Cosmopolitan berikut bisa menjawabnya:

Mengeluh

Tipe suara seperti "Ugh…ugh…ugh..ugggh"

Berarti, "Dia merupakan tipe pria pengejar kesuksesan. Sukses membuat Anda klimaks saat bercinta dengannya," kata Yvonne K Fulbright, PhD, penulis buku Pleasuring: The Secret of Sexual Satisfaction.

Keluhannya menandakan dia takut klimaks lebih dulu sebelum mampu memuaskan Anda. Hal yang perlu Anda lakukan adalah membantu si dia mengendalikan kecepatan penetrasi dengan memperlambat bahkan menghentikan aksi bercinta sementara dengan menciumnya sebentar. Dengan begitu, dia akan kembali fokus dan terpacu untuk membuat Anda mencapai kenikmatan.

Pendiam

Tipe suara seperti deru napas yang berat.

Berarti, "Dia merupakan pria yang lebih bergantung terhadap sisi emosional. Bernapas dengan berat juga berarti dia penuh kekuatan," papar Ava Cadell, penulis buku Passion Power.

Hal yang dapat Anda lakukan adalah membuat dia lebih mampu mengekspresikannya secara verbal. Seperti bisikan lembut di telinganya, "Kamu suka gerakan pinggulku barusan?" atau "Saatnya saya mendengar perasaan kamu tentang aksi panas tadi."

Dengan begitu, dia akan lebih berani membuat suara untuk menyenangkan hati Anda.

Narator

Tipe suara seperti seorang narator.

Misalnya, "Pertama-tama, saya cium leher kamu begini, dan saya turun ke payudara kamu. Wow, sayang, puting kamu telah mengeras!".

Berarti, percaya atau tidak, kalimat "mengganggu"-nya merupakan cara tipe pria ini untuk terus berinteraksi bersama pasangannya. Hal yang dapat Anda lakukan adalah, mendiamkan si dia dengan lebih sering mencium mulutnya, atau membuat mulut dia tetap sibuk.

Yvonne K menambahkan atau katakan kalimat seperti, "Semua yang kamu lakukan nikmat, tapi saya sulit meraih klimaks jika saya tidak dapat berkonsentrasi terhadap rangsangan kamu."

Dengan begitu, pernyataan Anda telah membantunya lebih diam selama sesi bercinta