Video mandi berdurasi lebih dari satu menit itu, Tin sedang mandi direkam Andi, 15, teman satu sekolah korban, lalu menghubungi Azmi, 15, yang juga masih rekan korban. Keduanya lantas mengintip Tin. Ketika itulah, Azmi merekam Tin dengan HP miliknya pada Jumat (11/11) pagi. Usai mandi, korban lalu pulang ke rumahnya tanpa curiga sedikit pun.
Satu hari kemudian, Pitra, 15, meminjam ponsel Azmi, ketika itulah, Pitra menemukan video Tin mandi dan meng-copy ke ponselnya melalui fasilitas bluetooth yang disebarluaskan sampai akhirnya terungkap ketika pihak sekolah menggelar razia ponsel.
Kala itu, dewan guru menemukan video yang termasuk kategori porno tersebut. Pihak sekolah pun lantas memanggil keluarga Tin guna menanyakan permasalahan ini. Informasi itu membuat kaget pihak keluarga, merasa nama baiknya tercoreng, pihak keluarga lantas membawa masalah ini ke polisi mendesak aparat menindak tegas para pelaku yang telah menyebarluaskan video itu.
Bapak Tin, Lamedi, 39, mengaku video itu sudah tersebar hingga ke Kecamatan Blambanganpagar, Candirejo, Lampung Tengah, dan daerah lainnya. “Peristiwa ini membuat aib keluarga besar kami. Saya minta agar masalah itu dapat diusut secara tuntas sesuai hukum yang berlaku,” kata Lamedi.
Kapolsek Abungsemuli, AKP. Idris Bustaman mengatakan, “Korban Tin dan beberapa rekan korban sedang kami periksa pada Minggu (13/11). Mereka semua masih dibawah umur,” kata Idris.