menyediakan informasi unik,menarik tentang segala sesuatu yang ada di sekeliling kita

Quincy : Bukan Mustahil Indonesia Tembus AS

Quincy Jones (soulculture.co.uk)

Komponis dan produser musik kelas dunia, asal Amerika Serikat, Quincy Jones menilai, Indonesia memiliki potensi menjadi pusat ekonomi kreatif, terutama dalam industri musik. Hal ini diungkapkannya dalam acara Indonesian Music Expo (IMEX), di Nusa Dua, Bali.

Ia bertukar pengalaman bersama sejumlah pemangku kepentingan industri musik di Indonesia. Mulai dari musisi, produser, pelaku usaha juga para media. Quincy  dalam diskusi  ‘Gong Creative Talkshow and Dinner’ mengatakan, bahwa bukan hal sulit bagi para musisi Indonesia untuk bersaing dan menembus pasar Amerika.

Asalkan, para musisi memiliki lagu yang bagus dan serangkaian cerita. Apalagi, jika dinyanyikan dalam bahasa Inggris.

“Jika memiliki itu semua, bukan hal yang mustahil Indonesia bisa menembus pasar AS,” katanya saat talkshow di Peninsulla, Nusa Dua, Bali, 19 November 2011.

Tak hanya itu, ia juga mengatakan bahwa Indonesia dengan tradisi dan kebudayaan yang beragam memiliki potensi untuk jadi pusat ekonomi kreatif. Hanya saja, pengembangan ekonomi kreatif khususnya musik harus tetap memperhatikan para aktor utamanya. Seperti musisi dan penulis lagu, terutama untuk menghadapi tren teknologi yang terus berkembang.

Pesatnya perkembangan  teknologi seperti adanya internet dan meluasnya nada sambung (ring back tone) memang membuat  industri musik harus mencari siasat. Ini tentu agar mereka  yang bergelut di sektor industri musik dapat terus berkembang.

Menanggapi pandangan Quincy, sejumlah musisi Indonesia tertarik pula untuk mengungkapkan pandangannya soal industri musik Indonesia. Salah satunya, Purwa Tjaraka. Ia merasa tak sependapat dengan apa yang diungkapkan Quincy. Apalagi, industri musik di Indonesia tidak bisa disamakan dengan industri musik di AS.

“Persoalannya,  karena musik kita yang diekspor banyak yang etnik. Tapi untuk musik pop, saingannya banyak. Manajemen musik di AS sudah bagus, sementara di Indonesia tahu sendiri, tidak bisa disamakan seperti apple to apple,” ujarnya.

Selain Purwatjaraka, personel Slank, Abdee, mengatakan, bahwa industri musik di Indonesia masih membutuhkan dukungan. Banyak musisi yang mengaku terkendala mempromosikan hasil karyanya karena terbentur masalah biaya.

Meski sejumlah musisi tidak sependapat dengan apa yang diungkapkan Quincy, tetap saja, mereka mengagumi hasil karya Quincy. Komposer kelahiran 14 Maret 1933 ini, mulai menekuni musik sejak usia belasan tahun. Hingga kini ia telah menghasilkan tak kurang dari 1.600 karya musik.

Quincy Jones juga telah mendapatkan anugerah Grammy Awards sebanyak 27 kali. Jumlah terbanyak bagi musisi yang masih produktif menghasilkan lagu. Ia juga telah bekerjasama dengan  sederet musisi terkemuka. Salah satunya mendiang Michael Jackson,  mempromosikan album  ‘Off the Wall’ , ‘Thriller’, dan ‘Bad’. Ketiga album ini terjual lebih  dari 46 juta kopi.