Informasi yang diperoleh wartwan menyebutkan, paha kiri Yusuf --yang mencoba mempertahankan tas ransel berwarna hitam yang berisi uang tunai sebesar Rp241 juta-- mengalami luka tembak. Bahkan perutnya juga nyaris menjadi sasaran tembak pelaku.
Namun, korban terbilang berani saat harus melawan dua perampok bersenjata api tersebut. Menurut Yusuf, pelaku terdiri dari dua orang yang mengendarai motor jenis bebek.
Yusuf saat itu tengah mengendarai sepeda motor menuju Bank DKI di Enggano, Jakarta Utara, untuk menyetorkan uang yang baru diambilnya dari Bank Mandiri. "Saya baru saja mengambil uang dari bank, tiba-tiba dipepet perampok yang naik motor," ujarnya.
Saat itu, korban membawa tas ransel yang berisi uang. "Tas yang saya bawa, sempat ditarik perampok," katanya.
Namun korban berusaha menyelamatkan uang sekuat tenaganya. Akhirnya perampok tersebut membuang tembakan untuk menakuti Yusuf. "Uang itu untuk membayar pajak klien di notaris tempat saya bekerja," katanya.
Pelaku yang memakai jaket dan celana hitam tersebut, menodongkan pistol ke arahnya. "Saya melawan, saya tangkis pistol yang ditodongkan ke saya," ujarnya.
Namun pelaku yang mengenakan helm sulit dikenali wajahnya itu, menembak mengenai paha kirinya. "Saya sempat tepis tangannya, hingga pistol terlempar di jalan," ujarnya lagi.
Tas ransel berisi uang dilempar ke tengah jalan. Dengan berani, Yusuf kemudian menarik kemeja pelaku hingga robek. Pelaku pun sempat terjatuh dan kemudian melarikan diri. Yusuf kini dirawat secara intensif di ruang Unit Gawat Darurat RS Mitra Kemayoran.
Sementara itu Kanit Reskrim Polsek Tanjungpriok AKP Sunardi mengatakan, pihaknya sudah meminta keterangan berberapa saksi. Bahkan CCTV Bank Mandiri diperiksa, untuk mengetahui jika pelaku terekam kamera. "Diduga pelaku dibuntuti pelaku saat mengambil uang dari bank," ujarnya.